Rabu, 21 Maret 2012

Terima Kasih Untuk Waktumu

Alkisah, Putera yang telah yatim sedari kecil, tinggal bersama sang bunda di sebuah rumah yang sederhana. Mereka bertetangga akrab dengan Pak Mansur yang tinggal sendiri di rumahnya yang luas. Dalam segala hal, masalah apa pun, Pak Mansur adalah konsultan terbaik bagi Putera.

Setelah lulus sekolah dan menikah, Putera dan keluarga kecilnya pindah ke kota. Dia begitu sibuk bekerja hingga tidak punya waktu untuk menemani istri dan anaknya, apalagi pulang kampung untuk bertandang ke tetangganya dulu.

Suatu hari, bunda mengabarkan berita duka bahwa Pak Mansur meninggal dunia dan akan dimakamkan 3 hari mendatang. Meski pekerjaan menumpuk, Putera memutuskan untuk pulang. Upacara pemakaman berlangsung sederhana dan sepi karena Pak Mansur tidak memiliki banyak kerabat.

Malam sebelum kembali ke kota, Putera bersama sang bunda berkunjung ke rumah tetangga lama. Pusaran waktu seakan membawanya ke masa lalu saat bersama penghuni rumah itu. Di sini, setiap lukisan, setiap sudut, dia hafal dan paling tahu...Tiba-tiba, Putera menghentikan langkahnya dan menatap meja di depannya.

"Ada apa?" tanya bunda.
"Kotak kecil itu hilang," jawab Putera.
"Kotak kecil apa?" tanya mamanya lagi.
"Pak Mansur punya sebuah kotak kecil berwarna emas dan terkunci. Di meja ini. Sering saya tanya, ‘Apa isi kotak kecil itu?'''' dan dia selalu menjawab, ‘Di dalam sini, tersimpan barang yang paling berharga''''," jelas Putera sambil menirukan suara Pak Mansur. "Dan saya bahkan tidak pernah tahu barang apa yang paling berharga itu," lanjut Putera, merasa bersalah.

Dua minggu berlalu, Putera mendapat kiriman sebuah paket. Tertulis nama pengirim: "Bapak Mansur". Dengan penasaran, buru-buru dibukanya kiriman itu. Putera terpana saat menemukan kotak kecil berwarna emas dan sebuah kunci, serta secarik kertas. Dengan tangan gemetar, Putera membaca surat itu: "Setelah saya meninggal, kotak ini tolong diberikan kepada Putera. Ini adalah barang yang paling berharga selama kehidupanku." Dengan debar jantung yang kuat, Putera menemukan sebuah jam saku yang sangat indah. Dengan rasa sayang, Putera menyentuh permukaan jam saku dan membuka penutupnya. Di dalamnya terukir kata-kata: "Putera, terima kasih atas waktumu-Mansur."



"Ya Tuhan, ternyata barang paling berharga bagi Pak Mansur adalah waktuku. Saat bersama dengannya!"

Putera terpaku sejenak dan seakan ‘tertampar'''' kesadarannya. Ia segera berpasan kepada asistennya untuk mengosongkan jadwal selama 3 hari. "Mengapa, Pak?" tanya asistennya kebingungan.

"Penting dan mendesak! Saya harus menemani keluarga saya," jawabnya.

Sahabat yang luar biasa,

Setiap saat kita sibuk bekerja keras dengan alasan ingin sukses dan kaya raya demi membahagiakan keluarga kita. Tetapi, pada akhirnya, justru waktu bersama keluargalah yang selalu dikorbankan untuk itu, sehingga banyaknya uang tidak berujung membahagiakan.

Mari ingatkan pada diri sendiri, untuk bijak membagi waktu agar kehidupan berjalan dengan seimbang dan bahagia menjadi milik bersama.

Salam sukses luar biasa!!!

"Kesetiaan Adalah Permata Yang Tak Ternilai Harganya"



Seorang Suami (S) dan Gadis penggoda (G) : mereka kenal di sebuah kantin komplex perkantoran, setelah tukar pin, esoknya si gadis mulai bbm

G: Mas hebat ya. Punya usaha sendiri, sukses pula (y)

S: Terima kasih ya.

Esoknya G menelpon S, sekedar "Say halo, kapan ya mas, kita makan bareng lagi???

S : oke kapan aja boleh

Setelah itu mrk masih sering berhubungan melalui BBM n telecom, sesekali juga janjian pergi makan siang bersama.
Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka. Sampai suatu hari, si gadis BBM, isinya adalah : "Mas.. Sebenarnya aku mencintaimu?:*, aku tau kamu udah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri ke-2, aku siap mas.. dan maaf aku mengganggu perasaanmu..:*

Dengan berat hati S menjawab:
Dik, aku mengerti dan paham maksudmu..:( tapi dengan berat hati aku harus jawab
TIDAK! Aku tahu kamu memang cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan cantik. Tapi.. taukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan sukses usahaku…, itu semua karena dorongan dan semangat istriku.. sungguh sangat berdosa kalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya mengagumiku, karena tau kalo aku sekarang udah sukses…kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata… padahal ada orang – kesayangan di rumah yang telah bersusah payah mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, dia adalah isteriku tercinta, kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini tidak pernah abadi.

Taukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteriku yang selalu mendampingiku dikala susah, terpuruk dan sukses seperti ini. Taukah kamu bahwa isteriku yang selalu mendoakan kesuksesanku hingga aku bisa menjadi seperti ini.
Kamu memang cantik, tapi hati isteri ku lebih cantik…? ? Terima kasih, walau bagaimanapun kau telah mengagumiku

Sanggupkah ANDA BEGITU???
*Buat Pria+wanita wajib dibaca! *
Share ke yang lain yah
(Zaman sekarang SETIA itu mahal)

Di kutip dari website www.inspirasidaily.com

"Semangat Luar Biasa Dari Peng Shulin, Manusia Setengah Badan"



Pernahkah kita mengalami kehilangan semangat dalam menjalani kehidupan ini?
Entah itu berasal dari masalah Keluarga, Pekerjaan, Percintaan hingga masalah ekonomi. Mari kita simak bersama;
~Para pengusaha yang terlilit hutang
~Para pekerja yang mengalami tekanan dari pekerjaannya
~Para pecinta yang kehilangan kekasih pujaannya,

Ada sebuah kisah nyata dari negeri Tirai Bambu tentang seorang pria yang tetap semangat dalam menjalani hidup walaupun hanya memiliki setengah badan. Ketika di tahun 1995, Peng Shulin mengalami kecelakaan hebat. Kecelakaan ini menyebabkan tubuh Peng Shulin terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala hingga pinggang sepanjang 78 cm dan sisanya pinggang ke bawah.

Peng Shulin kemudian di rawat di sebuah RS di China. Selama 12 tahun, Peng Shulin berbaring tanpa bisa berjalan, karena tubuhnya yang hanya tinggal 78 cm itu sama sekali tidak memiliki paha. Lutut maupun kaki. Dokter yang menangani Peng Shulin berjumlah lebih dari 20 dokter, hanya berusaha agar bagaimana Peng Shulin tetap bertahan hidup. Suatu hari Peng Shulin berkeinginan untuk kembali berjalan lagi. Keinginan ini kemudian di respon oleh pemerintah china.

Pemerintah China mengadakan riset mengenai segala kemungkinannya.Hingga akhirnya hasil riset ini memberikan sebuah jawaban yang melegakan hati Peng Shulin. Pemerintah China membuatkan tubuh bagian bawahnya membentuk seperti telur. Bagian tubuh yang hilang Peng Shulin ditutup dengan menggunakan kulit dari kepalanya sendiri. Hingga akhirnya alat ini di cobakan kepada Peng Shulin.

Berkat semangat yang sangat tinggi, Peng Shulin dengan giat berlatih berjalan dengan menggunakan alat ini, hingga akhirnya Peng Shulin dapat berjalan kembali. Sungguh keadaan yang kontras,di satu sisi banyak orang yang ingin mengakhiri hidup sebelum waktu yang telah di tentukanNya,di sisi yang lain banyak pula orang yang berusaha tetap semangat untuk tetap Hidup walaupun kondisi nya sangat memprihatinkan.

Tinggal kembali lagi ke masing-masing individu,bagaimana cara mereka memandang hidup ini,jalan manakah yang akan di tempuh?

Hidup bukan untuk di ratapin, hidup itu untuk diperjuangkan.

Jalani Hidup dengan penuh semangat.

Komunikasi Hati



Pada suatu senja, Jack dan Jill, pasangan yang baru saja menikah, masuk ke sebuah restoran sederhana di kota mereka. Mereka memilih makanan dari menu yang di sajikan. Seperti biasa, seraya menunggu makanan mereka di hidangkan, mereka bercengkerama membicarakan hal-hal dalam kehidupan mereka.

Tatkala tengah berbincang, Jill yang kebetulan tempat duduknya mengarah ke arah pintu, melihat sepasan suami-istri yang sudah lanjut usia. Mereka masuk ke restoran itu, lalu duduk di meja, tanpa berkata sepatah kata pun. Mereka berdua duduk bersebelahan, persis menghadap ke arah tempat Jack dan Jill.

Di meja, hanya si suami yang memesan makanan dengan pelayan. Si istri hanya diam seribu bahasa. Setelah pelayan berlalu, suami-istri itu juga tampak tetap dia seribu bahasa. Tidak bicara satu sama lain, sepatah kata pun.

Dengan perasaan heran, jill terus mengikuti gerak-gerik pasangan tua ini. Biasanya makanan akan keluar dalam 30 menit setelah di pesan. Sepuluh menit telah berlalu sejak pasangan tua itu memesan makanan. Selama itu pulalah Jill memperhatikan bahwa mereka tetap tak bicara sepatah katapun. Akhirnya, Jill menoleh ke arah suaminya, Jack, dan berkata, "Jack, lihat pasangan itu! Dari tadi aku perhatikan, mereka berdua ini tidak bicara satu sama lain sama sekali. Tidak sepatah katapun! Alangkah membosankannya hidup mereka itu. Jangan sampai nanti kalau kita tua, kita menjadi seperti mereka itu."

Jack menoleh ke arah pasangan itu. Ia pun asyik mengamati pasangan tua itu. Sejurus kemudian, ia menoleh balik ke arah istrinya, Jill. Seraya tersenyum, Jack berkata, "Sepertinya kamu salah. Coba lihat di bawah meja mereka. Sekalipun mereka tidak berkata-kata, tetapi rasanya dari tadi tangan mereka saling berpegangan mesra di bawah meja itu! Mesra sekali! Coba kamu perhatikan! Kalau aku sih, kepinginnya kita menjadi seperti mereka itu!"

Memang demikianlah. Kita selalu beranggapan bahwa komunikasi suami istri harus selalu merupakan komunikasi verbal. Kalau suami dan istri kurang berkata dan berbincang serta bertukar pikiran, biasanya yang terjadi adalah akan mulai terjadi retak celah komunikasi. Kalau ini terus berlangsung, akan mulai terjadi retak celah cinta.

Senin, 19 Maret 2012

"Kisah Nyata, Cinta Seorang Jutawan yang Luar Biasa"




Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.

Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Namun ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya-- karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing- - Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu 'agar semua anaknya dapat berhasil'.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu." Sambil air mata si sulung berlinang.

"Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi,
kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak,
dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.
Si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku. ..Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit." Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya.

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa....disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkimpoiannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit...” Sambil menangis.

"Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya...BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH".

Sumber : http://kotakhitamdunia.blogspot.com/

"Kisah Nyata Pelukis Tanpa Tangan Yang Melukis Dengan Kaki Dan Mulut"



Huang Guofu, 41 tahun, kehilangan kedua lengannya pada usia 4 tahun setelah tersetrum listrik. Lahir di Tongnan, Chongqing, China, ia mengembangkan bakat melukis pada usia 12 tahun. Dia mulai dengan hal kecil, melukis gambar-gambar yang ia lihat di buku menggunakan kakinya.

Huang meninggalkan sekolah pada usia 18 untuk mengumpulkan biaya mengobati penyakit yang merenggut nyawa ayahnya. Ia menjadi seniman keliling, menciptakan lukisan di jalanan di banyak kota dan menjualnya pada orang-orang lewat.

Pada tahun 1999, Huang menemukan cinta sejatinya di sebuah kota di Provinsi Sichuan, seorang gadis bernama Hu Guohui. Mereka menikah pada tahun 2000 dan istrinya menjadi pendukung setia suaminya demi kesuksesan atas bakatnya.

Pada tahun 2002, pasangan itu pindah kembali ke kampung halaman Huang di Chongqing. Istrinya, Hu membantunya membawakan peralatannya dan melakukan perjalanan bersamanya.

Luarbiasanya, Huang kini menjabat sebagai wakil kurtor Museum Bakat Chongqing yang baru dibuka, dan berencana untuk membuat lukisan dinding bergambar pemandangan Chongqing di masa lalu.

Ia melakukan riset menggunakan komputer, yang ia akses dengan cara menggigit sumput dan menggunakan kaki kanannya untuk menjepit pena untuk menekan tombol keyboard.

"Aku mencari material dan gambar-gambar Chongqing di masa lalu, dan mempersiapkan mater untuk karya-karyaku mendatang," kata Huang.

Museum itu kini juga menghadirkan beberapa pelukis lain yang menggunakan kaki dan mulut.

"Ketika hidup menutup satu pintu, pasti ada pintu lain yang terbuka. Aku ingin generasi muda sadar bahwa tak ada halangan yang berarti dalam hidup ini," kata Huang.

Sumber : www.oalamagz.blogspot.com

Be patient. Good things come to those who wait.




Suatu hari ada anak kecil yang mudah sekali naik darah. Ayahnya memberikannya sekantung paku dan mengatakan padanya bahwa setiap kali ia kehilangan kendali terhadap emosinya, ia harus memalu sebuah paku di pagar.

Hari pertama, anak itu memalu 37 buah paku di pagar itu. Setelah beberapa minggu, ketika ia belajar untuk mengontrol amarahnya, jumlah paku yang dipalu pun semakin menurun. Ia menemukan bahwa lebih mudah untuk menahan amarahnya daripada harus memalu paku-paku itu ke pagar.

Akhirnya tiba harinya saat anak laki-laki itu tidak kehilangan kontrol emosinya sama sekali. Ia menceritakan itu pada ayahnya dan ayahnya menyarankan anak tersebut untuk mencoba mencabut paku tersebut satu per satu setiap hari, setiap kali ia dapat menahan amarahnya. Hari demi hari berlalu dan anak tersebut akhirnya dapat mengatakan pada ayahnya bahwa paku-paku tersebut sudah hilang.

Sang ayah memegang tangan anaknya dan membawanya ke pagar. Ia berkata, "Kamu sudah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi lihatlah lubang-lubang di pagar. Pagar itu tidak akan pernah sama lagi. Saat kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, itu akan meninggalkan sebuah luka seperti lubang ini. Kamu dapat menusukkan pisau ke seseorang dan menariknya. Tidak peduli seberapa banyak kau berkata 'maafkan aku' , luka tersebut masih ada di sana. Kata-kata yang menyakitkan sama buruknya dengan menyakiti seseorang secara fisik"

"Kamu dapat menusukkan pisau ke seseorang dan menariknya. Tidak peduli seberapa banyak kau berkata 'maafkan aku', luka tersebut masih ada di sana."

Pesan Cerita :

Terlahir sebagai manusia, kualifikasi yang teragung dan terpenting adalah belajar mengendalikan diri dan kesabaran.

kesabaran adalah sikap yang tetap tenang, dilandasi dengan pengertian yang benar, pada saat kita menghadapi atau mengalami kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan. Orang-orang lain atau teman-teman yang berperilaku tidak baik kepada kita, pada saat itulah sesungguhnya kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk melatih kesabaran.

Kalau menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, orang-orang yang mengganggu kita, mungkin juga ingin menghancurkan kita, kalau pada saat itu timbul kemarahan, kejengkelan atau bahkan dendam, pada saat itulah tampak betapa rapuhnya mental kita, menanggapi keadaan-keadaan yang tidak menyenangkan, menghadapi orang-orang yang menyulitkan kita, kalau timbul emosi, sikap yang serampangan, yang didorong oleh kebencian atau kemarahan sesungguhnya sikap seperti itu sangat merugikan kita sendiri.

Marilah kita menggunakan kesempatan yang berharga dalam kehidupan ini, setiap saat untuk mengisi kehidupan ini dengan hal-hal yang bermanfaat, berguna, berfaedah, bagi siapapun juga, bagi masyarakat, bagi orang banyak, bagi keluarga kita, dan sudah tentu bagi kita sendiri, dengan membangun diri kita disitulah kita menjumpai kebahagiaan, dan kebahagiaan itu akan bermanfaat pula bagi mereka-mereka yang lain, marilah kita berjuang, maju, tidak ada waktu untuk terlambat, tidak menyiakan kehidupan ini, semoga kita mampu, untuk menjadikan kehidupan ini berguna dan bermanfaat bagi siapapun.

Tragedi Cinta Berakhir dengan Bunuh Diri Lewat Status Facebook



Seorang pria muda meninggalkan pesan terakhirnya di Facebook sebelum bunuh diri. Alviss Kong mendadak tenar di publik malaysia dalam sebulan terakhir ini, ini bukan karena dia baru saja memenangkan pemilihan kontes idol ataupun karena timnasnya baru saja memenangi leg pertama Indonesia vs Malaysia. Tapi karena Alviss Kong memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat tragis yaitu melompat dari apartementnya pada tanggal 8 desember 2010 lalu.

Bila Alviss Kong melompat selayaknya tanpa alasan, mungkin publik malaysia tidak akan peduli tapi tragisnya sebelum Alviss memutuskan untuk bunuh diri, ia sempat melakukan update distatusnya untuk memberitahu bahwa ia akan melompat dalam waktu 45 menit yang akan datang. Mulanya tidak ada yang percaya dengan apa yang pria berumur 22 tahun itu lakukan, tapi ketika statusnya mulai dibalas dan dibaca oleh adiknya, semua mulai merasa cemas.

Sebelum melompat, Alviss seperti memberikan pesan terakhir kepada adik-adiknya dan ibunya, adiknya(chelvin kong) yang pada awalnya berpikir sang kakak bercanda akhirnya mulai merasa ada yang tak beres, karena tinggal jauh di Brunai, ia mencoba untuk mengontak ayah dan ibunya, sayangnya kedua orang tua Alviss sedang pergi ke undangan dan tidak dapat menerima panggilan sang adik, karena merasa cemas sang adik meminta sahabatnya untuk mengecek apartement sang kakak, betapa terkejutnya ketika sang teman menemukan Alviss benar-benar bunuh diri melompat dari lantai 14 apartementnya.

Ia masih sempat bernafas saat itu, sayang ketika dibawa ke dokter 14 jam kemudian Alviss dinyatakan meninggal. Alvis bukan tanpa alasan melakukan bunuh diri, setelah diselediki, ternyata ia bunuh diri karena ditinggalkan oleh kekasihnya yang baru saja memutuskan hubungannya sejak 4 bulan lalu tanpa alasan. Alviss merasa sangat frustasi apalagi ditambah dengan diketahuinya sang kekasih telah memiliki pasangan lain. Sebelum ia memutuskan bunuh diri, Alviss sempat berpose dengan wajah mengeluarkan air mata dan foto itulah yang menjadi kenangan terakhir orang-orang yang melihatnya.

“ Seperti seorang pria yang penuh menderita karena cinta “ itu pandangan saya ketika melihat foto itu. mungkin hal yang sama di katakan oleh orang-orang malaysia yang ikut bersimpatik padanya, halaman facebooknya langsung menjadi hit list dimana-mana karena banyak orang yang ingin melihat sosok pria malang itu. ketiika Facebook melakukan penghapusan accountnya, malah muncul facebook untuk mengenang Alviss kong yang jumlahnya mencapai puluhan ribu.

Memang terkadang, sulit bila kita bayangkan, apa dan mengapa seseorang ingin berkorban demi cinta walau harus membayar dirinya dengan kematian. Alviss kong sepertinya paham betul bahwa apa yang ia lakukan akan menjadi beban berat bagi sang mantan kekasih yang langsung mendapat hujatan publik malaysia. Ia meninggalkan setidaknya 4 Pesan untuk mereka yang ia tinggalkan.

1. Kepada adik perempuannya : Adikku, kau harus tau, aku sangat menyanyangimu walaupun aku tidak pernah tau bagaimana menunjukkan padamu.

2. Kepada adik terkecilku : tumbuhlah menjadi dewasa dan selalu menyanyangimu.

3. Kepada orang tuaku: aku mencintaimu ibu dan ayah, jagalah diri kalian selalu, maafkan semua kesalahan yang pernah kubuat.

4. Kepada mantan kekasihku (binlui); apa yang aku lakukan adalah pilihan yang aku tentukan, ini bukan salahmu tapi salah keadaan yang membuatku tak dapat bertahan.

Dalam blog pribadinya juga, Alvis juga banyak menyatakan perasaan sedihnya karena ditinggalkan oleh kekasihnya, oleh mengapa itu publik bisa berpikir membenci sang mantan karena Alvis menuliskan

“ Kau selalu bilang mencintaiku dan itu yang aku selalu nantikan, tapi ketika itu kudapatkan malah kau kini bersama yang lain.”

Sungguh membuat saya terharu, terkadang cinta membawa duka bagi siapapun yang ditinggalkan, saya amat prihatin dengan keputusan Alvis Kong. Setidaknya apa yang ia lakukan walaupun baginya keputusan baik, bagi kita yang melihatnya adalah perbuatan yang sangat sulit diterima. Saya selalu ingat apa yang pernah saya katakan ketika pernah membuat kisah sejenis, seorang pria yag hendak bunuh diri karena ditinggalkan kekasih. Tapi ia beruntung, berhasil mengurungkan niatnya ketika bertemu Angel. Dan kata Angel untuknya.

“ Ingatlah, Hidupmu hanya sekali dan cintamu akan berkali-kali hadir dalam hidupmu, jadi sayangilah hidupmu. Karena ketika kau berakhir di dunia ini, mungkin kau akan menyesal kehilangan cinta lain yang ada dalam hidupmu. Jangan mau mati karena orang yang tak pernah mencintaimu, itu hanya akan membuatmu menyesal seumur hidupmu walaupun ketika kau mati, kau tidak akan merasakan hal itu “ kata Angel dalam kisah “ Cinta itu bodoh”.

Akhir kata, saya turut berduka cinta untuk Alvis Kong dan semoga pelajaran ini membuat kalian yang berada dalam keadaan sama dapat mengambil keputusan yang baik dan tidak berpikiran sempit. Karena cinta,

Bukan untuk membuat kita tertinggal di dunianya..

dan buat seseorang yang memang terlahir untuk menjadi manusia yang baik. janganlah engkau memberikan harapan kepada orang yang tidak kamu cintai dan membuat orang lain terluka karena cintamu, karena bagi seseorang yang berharap denganmu, cintamu adalah segalanya.

semoga pelajaran alviss bisa membuat kita intropeksi untuk lebih menghargai hidup dan cinta dan simpatik kami indonesia untukmu.

Nb :

Saya mengutip kata-kata Bhante Uttamo Di Salah Satu Seminar Dhamma Bahwa "Menurut Buddha Dhamma, Seseorang Yang Mengakhiri Hidupnya Dengan Bunuh Diri Maka Di Kehidupan Selanjutnya Akan Mempunyai KECENDERUNGAN Untuk Melakukan Bunuh Diri Secara Terus Menerus Baik Secara Niat Maupun Pelaksanaannya"

Di bawah ini di lampirkan beberapa link untuk foto-foto berita ini, simak yah :

1. Alviss kong menangis sebelum bunuh diri --> http://tinyurl.com/7o4h6wa

2. Status facebooknya sebelum mengakhiri hidup --> http://tinyurl.com/7kk899r

3. koran malaysia --> http://tinyurl.com/88mz8r9

Di kutip dari salah satu sumber di internet

Sebuah Kisah Nyata Bakti Seorang Anak Di Tiongkok




"Saya rela menjadi tongkat ibu sepanjang hidupku"

Hawa udara di Changchun, Tiongkok sangatlah dingin. Li Yuanyuan memanggul sang ibu yang lumpuh kedua kakinya sambil menggendong putrinya yang berusia dua tahun buru-buru ke rumah sakit karena sang ibu terkena serangan jantung lagi. Orang-orang yang berlalu lalang di jalan memandang mereka bertiga dengan mata terbelalak, semua takjub melihat seorang wanita yang kelihatannya kurus lemah justru memiliki tenaga untuk memanggul satu orang sambil menggendong satu lagi…….

Menurut laporan “City Evening Post”, di pagi buta, 13 Pebruari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi anak dan sang ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan berjongkok di depan sang ibu, meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya lalu memanggul sang ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di atas tempat tidur.

Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk menyangga sang ibu, sedangkan sang ibu membantu merangkul cucunya mengitari leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Sang ibu telah lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa memanggul sang ibu keluar masuk rumah sakit.

Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun terjadilah sebuah kecelakaan lalu lintas yang benar-benar telah merubah kehidupannya. Karena kecelakaan ini ibunda mengalami kelumpuhan pada kedua kaki yang
diperparah dengan menghilangnya sang ayah. Sejak saat itu, Yuanyuan menjadi tulang punggung rumah tangga. Karena tidak ada penghasilan Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pemulung, uang hasil kerja kerasnya habis terpakai untuk mengurus sang ibu.

Rasa bakti Yuanyuan kepada orang tua sangat menyentuh hati para tetangga, banyak tetangga yang dengan sukarela memberi bantuan kepada sang ibu dan putrinya ini. Karena sepanjang tahun hanya mampu berebahan, otot kaki sang ibu sering kejang, sakitnya tak tertahankan.

Ada seorang tetangga yang berprofesi sebagai seorang dokter tradisional tua, setiap hari membantunya memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk meringankan rasa sakit ibunya.

Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di mana pun dan kapan pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan sang ibu, dia dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus sang ibu.

Meskipun rumah tangganya tidak terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Sang ibu berkata, terkenang masa 21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati kehangatan keluarga

Pesan Cerita :

Anak–anak seyogyanya berusaha melakukan kewajibannya sebagai anak dengan sebaik-baiknya. Dalam Sigalovada Sutta diuraikan mengenai 5 macam kewajiban anak kepada orang tuanya, yaitu :

1. Merawat dan menunjang kehidupan orang tuanya terutama di hari tua mereka.
2. Membantu menyelesaikan urusan-urusan orang tuanya.
3. Menjaga nama baik dan kehormatan keluarganya.
4. Mempertahankan kekayaan keluarga, tidak menghambur-hamburkan harta orang tua dengan sia-sia.
5. Memberikan jasa-jasa kebahagiaan kepada orang tuanya yang telah meninggal dunia.

If One Day....



Di zaman Yunani kuno, Socrates memiliki reputasi yang luar biasa sebagai seorang filsuf besar. Suatu hari seorang lelaki bertemu dengannya, dan bertanya,

Lelaki : "Tidakkah kau tahu apa yang baru saja aku dengar tentang kawanmu?".

Socrates membalas : "Tunggu dulu, sebelum kamu mengatakan apapun, aku ingin kamu melewati tes kecil. Ini disebut tes tiga saringan.".

Lelaki : "Tiga saringan?".

Socrates melanjutkan : "Ya betul, sebelum kamu berkata kepadaku tentang temanku, ada baiknya mengambil waktu sebentar dan menyaring apa yang akan kamu katakan. Itulah mengapa aku menyebutnya tes tiga saringan. Saringan pertama adalah Kebenaran. Apakah kamu benar-benar yakin apa yang akan kamu katakan kepadaku itu benar?"

Lelaki : "Tidak, sebenarnya aku baru saja mendengarnya dan... "

Socrates: "Baiklah, jadi kamu tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Sekarang kita coba saringan yang ke dua. Saringan Kebaikan. Apakah kamu akan mengatakan kepadaku sesuatu yang baik tentang temanku?" .

Lelaki itu membalas: "Tidak, sebaliknya..."

Socrates melanjutkan : "Jadi, kamu ingin mengatakan sesuatu yang buruk tentangnya, tetapi kamu tidak yakin apakah itu benar. Kamu masih bisa melewati tes ini, karena masih ada satu saringan lagi: Saringan Kegunaan.Apakah sesuatu yang kamu katakan kepadaku tentang temanku akan berguna bagiku?"

Lelaki: "Tidak, tidak terlalu."

Socrated menyimpulkan: "Baik, kalau apa yang akan kamu katakan tidaklah benar, baik, atau bahkan berguna, mengapa kamu mengatakannya padaku?"


Pesan Cerita :

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Ingatlah kapan terakhir kali kita berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kita ?

Siapa yang mengasihi kita di saat kita merasa tidak dicintai ?

Siapa yang ingin bersama kita pada saat tiada satu pun yang dapat kita berikan ?

Merekalah sahabat-sahabat kita. Marilah kita menghargai dan memelihara selalu persahabatan kita dengan mereka.

Surga Di Telapak Kaki Ibu




Pada suatu ketika, tampak seorang pemuda yang sedang melamar pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Dia sudah berhasil lolos di tes-tes pendahuluan. Dan kini, tiba saatnya dia harus menghadap kepada pimpinan untuk wawancara akhir.
Setelah melihat hasil tes dan penampilan si pemuda, sang pimpinan bertanya,

"Anak muda, apa cita-citamu?"

"Cita-cita saya, suatu hari nanti bisa duduk di bangku Bapak," jawab si pemuda.

"Untuk bisa duduk di bangku ini, tentu tidak mudah. Perlu kerja keras dan waktu yang tidak sebentar. Betul kan?" Si pemuda menganggukkan kepala tanda setuju.

"Apa pekerjaan orang tuamu?" lanjut si pimpinan kepada si pemuda.

"Ayah saya telah meninggal saat saya masih kecil. Ibulah yang bekerja menghidupi kami dan menyekolahkan saya."

"Apakah kamu tahu tanggal lahir ibumu?" kembali pimpinan itu bertanya.

"Di keluarga kami tidak ada tradisi merayakan pesta ulang tahun sehingga saya juga tidak tahu kapan ibu saya berulang tahun."

"Baiklah anak muda. Bapak belum memutuskan apakah kamu diterima atau tidak bekerja di sini. Tetapi ada satu permintaan bapak. Saat di rumah nanti lakukan sebuah pekerjaan kecil, yaitu cucilah kaki ibumu dan besok datanglah kemari lagi."

Walaupun tidak mengerti maksud dan tujuan permintaan tersebut, demi permintaan yang tidak biasa dan karena sangat ingin diterima bekerja di sana, dia lakukan juga perintah itu. Saat senja tiba, si pemuda membimbing ibunya duduk dan berkata, "Ibu nampak lelah, duduklah Bu. Saya akan cuci kaki Ibu."

Sambil menatap takjub putranya, si ibu menganggukkan kepala.

"Anakku, rupanya sekarang engkau telah dewasa dan mulai mengerti."

Si pemuda pun mengambil ember berisi air hangat. Tak lama, sepasang kaki ibundanya yang tampak rapuh, berkeriput, dan terasa kasar di telapak tangannya itu mulai direndam sambil diusap-usap dan dipijat perlahan. Demi melihat kondisi kaki ibunya yang pecah-pecah karena bekerja keras selama ini, tanpa terasa airmata pemuda itu menetes perlahan.

"Ibu, terima kasih, Bu. Ibu telah bekerja berat selama ini untuk Ananda. Berkat kaki inilah Ananda bisa menjadi seperti hari ini," ucapnya lirih, terbata-bata menahan tangis. Mereka pun saling berpelukan dengan penuh kasih dan kelegaan.

Tiba keesokan harinya, sang pimpinan berkata,

"Coba ceritakan, bagaimana perasaanmu saat kamu mencuci kaki ibumu?"

"Saat mencuci kaki ibu, saya mengerti dan menyadari akan kasih ibu yang rela berkorban demi anaknya. Melalui kaki ibu yang semakin berkeriput dan tampak rapuh, saya tahu, bahwa saya harus bekerja dengan sungguh-sungguh demi membaktikan diri kepada ibu saya," ucapnya tulus tanpa kesan mengada-ada.

Mendengar jawaban si pemuda, akhirnya si pimpinan menerima dia bekerja di perusahaan itu. Pimpinan itu yakin, seseorang yang tahu bersyukur dan tahu membalas budi kebaikan orang tuanya, adalah orang yang mempunyai cinta kasih. Dan orang yang seperti itu pasti akan bekerja dengan serius, sepenuh hati, dan bertanggung jawab.

Pesan Cerita :

Pepatah "surga ada di telapak kaki ibu" sungguh mengandung makna yang sangat dalam, sebab kasih ibu adalah kasih yang tiada tara dan tak terbalas dengan apapun.

Jika kita mendapatkan restu, apa lagi didukung oleh doa ibu, tentu semua itu merupakan dukungan yang mengandung kekuatan luar biasa, yang memungkinkan apa pun yang kita lakukan akan mendatangkan hasil yang maksimal dan penuh makna.

Untuk itu, selagi orangtua masih hidup, sudah selayaknya kita memberikan perhatian, layanan, dan mencintai mereka dengan setulus hati. Bila mungkin ada kesalahan yang dilakukan oleh orangtua sehingga membuat luka di hati, tidak perlu disimpan di hati.

Apalagi dengan membalas dan menyakiti hati mereka. Ingatlah, pengorbanan orangtua, apalagi seorang ibu, tak akan bisa dinilai atau dihargai dengan materi apa pun bahkan sampai akhir hayat mereka. Dengan menyelami arti pengorbanan seorang ibu, kita akan dapat menemukan kasih sayang sejati.

Di kutip dari Cerita inspriratif Bpk Andrie Wongso

Semoga Tulisan Sederhana Ini Bisa Bermanfaat Untuk Kita Semua

Dan

Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia